TEORI KEPEMIMPINAN

Dilihat dari kenyataannya, ada 3 gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu: 
  1. Otokratis
  2. Demokratis
  3. Laissez Faire (While and Lippit).


Berikut Penjelasannya:
Otokratis
Demokratis
Laissez Faire
Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpin (direktif).
Semua Kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan dengan dorongan dan bantuan pimpinan.
Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok/individu dengan partisipasi minimal pimpinan.
Teknik dan langkah kegiatan didikte oleh pimpinan setiap waktu, sehingga langkah yang akn datang selalu tidak pasti untuk yang luas.
Kegiatan didiskusikan langkah umum tujuan kelompok di butuhkan kelompok teknik pimpinan menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dipilih.
Bahan yang bermacam-macam di sediakan oleh pimpinan yang membuat seorang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat diberi pertanyaan.
Pimpinan biasanya mendikte tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota
Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan kelompok.
Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
Pimpinan cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota, mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali apabila menunjukkan keahliannya.
Pemimpin adalah sebagai objek/facminded dalam pujian dan kecamannya dan menjadi seorang kelompok, biasanya dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan pekerjaan.
Kadang memberi komentar yang spontan terhadap kegiatan anggota pertanyaan dan tidak bermaksud menilai/mengatur suatu kegiatan.

           Pimpinan yang otokratis bertindak sangat direktif, selalu memberikan pengarahan dan tidak memberi kesempatan jalurnya partisipasi. Kepemimpinan seperti ini cenderung bersifat individual, ketika membuka pujian dan kritikan, tetapi lebih berusaha untuk bersifat impersonal/berkawan dari pada bernusuhan atau front secara terbuka. Salah satu contoh pemimpin yang Otokratis yaitu Muammar Abu Minyar al-Qaddafi atau Muammar Khaddafi.
            Pemimpin yang demokratis cenderung untuk membentuk kelompok diskusi dan pembuatan keputusan. Pimpinan tipe seperti ini mencoba untuk dapat bersikap subyektif mungkin di dalam pemberian pujian dan kritik, dia menjadi satu dengan kelompok dalam hal pemberian spirit. Salah satu contoh pemimpin yang Demokratis yaitu Presiden John F. Kennedy.
            Pimpinan yang laissez faire atau pemimpin yang semaunya sendiri, cenderung untuk memberikan kebebasan yang mutlak pada kelompok. Pemimpin seperti ini pada umumnya tidak dapat memberikan contoh kepemimpinan yang baik. Salah satu caontoh pemimpin yang Laissez Faire adalah George Herbert Walker Bush.

Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional
  1. Kepemimpinan Transaksional dapat diartikan sebagai cara yang digunakan seorang pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dengan menawarkan imbalan/akibat terhadap setiap kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada organisasi.
  2. Kepemimpinan Transformasional adalah kepemimpinan yang membawa organisasi pada sebuah tujuan baru yang lebih besar dan belum pernah dicapai sebelumnya dengan memberikan kekuatan mental dan keyakinan kepada para anggota agar mereka bergerak secara sungguh- sungguh menuju tujuan bersama tersebut dengan mengesampingkan kepentingan/keadaan personalnya.
  3. Keduanya memiliki kesamaan dalam hal perlunya memberikan “sesuatu” kepada anggota agar mereka bergerak sesuai tujuan organisasi, selain itu ada juga tiga perbedaan antara jenis kepemimpinan ini, yakni :

  • Transaksional memberi imbalan berupa kebutuhan fisiologis bagi para anggotanya sedangkan transformasional memberi inspirasi dan motivasi untuk mendapatkan self esteem/harga diri dan aktualisasi diri.
  • Dalam hal kepentingan yang didahulukan, kepemimpinan transaksional mementingkan kepentingan pribadi anggota untuk ditukar dengan imbalan agar ia mau bekerja demi kepentingan bersama sedangkan transformasional mementingkan kepentingan bersama dengan menjelaskan betapa pentingnya hal tersebut sehingga anggota rela mengesampingkan kepentingan pribadinya.
  • Dalam hal situasi internal dan eksternal organisasi, transaksional biasanya dipakai dalam situasi yang stabil dan dalam hal-hal teknis yang telah baku prosedurnya sedangkan Transformasional dipakai dalam keadaan tak stabil dan atau terpuruk serta dalam hal-hal yang bersifat strategis dan tak baku.
          Salah satu contoh pemimpin yang Transaksional dan Transformasional adalah Mantan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Beliau adalah seorang pemimpin transformasional dan sekaligus pemimpin transaksional yang berkarakter, dia memegang teguh etika kerjanya dan memiliki integritas yang kuat sehingga terkenal sebagai pemimpin yang bersih dari faktor KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme).


Kepemimpinan Kharismatik Visoner
            Dalam teori kepemimpinan, berkembang teori kepemimpinan karismatik dan visioner. Kepemimpinan karismatik dan visioner diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Vision and articulation. Pemimpin karismatik dan visioner memiliki visi, yaitu tujuan ideal, dan mampu menjelaskan visi tersebut kepada rakyat.
  • Personal risk, dimana pemimpin karismatik berani mengambil resiko pribadi untuk mencapai visi.
  • Environmental sensitivity. Pemimpin karismatik mampu melakukan perhitungan realitis mengenai hambatan dari lingkungan dan kebutuhan sumberdaya untuk mengupayakan terjadinya perubahan.
  • Sensitivity to follower needs. Pemimpin karismatik mencoba memandang dari perspektif orang lain (tidak hanya perspektif diri sendiri), serta berempati terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.
  • Unconventional behavior. Pemimpin karismatik menunjukkan perilaku (konstruktif) diluar kebiasaan dan seringkali menentang norma (destruktif) yang mengakar dalam masyarakat, tetapi untuk perubahan ke arah perbaikan, misalnya reformasi.

Salah satu contoh pemimpin yang Kharismatik Visoner adalah Ir. Joko Widodo, yaitu Gubernur DKI Jakarta saat ini.





Comments

Popular posts from this blog

KEUNGGULAN BIAYA DAN DIFERENSIASI

GENERAL LEDGER AND REPORTING SYSTEM ( LAPORAN BUKU BESAR DAN SISTEM PELAPORAN )

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil